Selasa, 13 Juli 2010

"inspirasi toilet" chapter 1

MENYELAMI HATI SEORANG WANITA



Wanita, salah satu mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna, tidak hanya karena memiliki sisi keindahan dan keanggunan, lebih dari itu wanita merupakan mahluk cipataan tuhan yang paling susah ditebak dan diprediksi tentang perasaannya. Seorang wanita selalu menyimpan misteri dalam kehidupannya, entah mengenai perasaannya, tingkah lakunya, sampai kepada pola pemikirannya. Tidak seperti laki-laki yang terkesan ekspresif dan eksplosif, wanita cenderung lebih kalem, lebih easy going seperti sebuah ungkapan ”diam-diam menghanyutkan”. Pun begitu dengan perasaan cintanya terhadap lawan jenis, sosok wanita cenderung lebih tertutup walaupun tidak tertutup kemungkinan ia pun memiliki rasa perasaannya. Begitu juga sebaliknya, ketika seorang wanita disukai oleh seorang laki-laki, ia tidak serta merta menunjukan perasaan yang sama kepada laki-laki tersebut sampai ia merasa yakin dengan apa yang dirasakannya, hal itu seakan sejalan dengan pendapat bahwa wanita lebih mengutamakan perasaannya dalam menentukan sesuatu dibandingkan laki-laki yang lebih mengandalkan logika dan rasio. Sifat wanita yang seperti itulah yang membuat laki-laki semakin penasaran untuk dapat mengetahui lebih dalam mengenai apa sebenarnya yang menjadi dasar pemikiran dan pertimbangan seorang wanita dalam menentukan sikapnya tentang perasaan seorang laki-laki. Seringkali wanita lebih mengutamakan penampilan fisik dan kemapanan financial ketika memilih pasangan, tetapi ada juga wanita yang mengedepankan pola pikir, attitude dan sikap kedewasaan yang dimiliki seorang laki-laki untuk jadi pendampingnya. Sah-sah saja memang, karena setiap wanita pasti memiliki dasar kenapa mereka mempunyai perbedaan criteria terhadap calon pasangannnya.


Ada beberapa istilah yang sering digunakan banyak orang untuk mendeskripsikan sikap wanita ketika ia sedang disukai oleh seorang pria, istilah pertama adalah wanita yang malu-malu kucing, wanita tipe seperti ini adalaah wanita dengan rasa gengsi yang sangat tinggi, dia tidak akan langsung menerima pernyataan perasaan dari seorang pria sampai si pria itu sungguh-sungguh membuktikan perasaannya terhadap dirinya, meskipun memang sang wanita tersebut sebenarnya juga menyimpan perasaan yang sama terhadap sang pria, istilah gaulnya “jaim”(jaga image), dia tidak akan mnegutarakan perasaannya terlebih dahulu sebelum sang pria menyatakan perasaannya. Istilah kedua adalah wanita jinak-jinak merpati, wanita seperti ini sebenarnya tipe wanita yang mudah didapatkan oleh seorang pria dan gampang juga menerima pernyataan perasaan dari sang pria, asalkan sang pria tahu cara yang tepat untuk melakukannya, kalau tahu cara yang tepat akan sangat mudah, tetapi kalau tidak mengetahui cara terjitu, maka akan sedikit sulit untuk mendapatkannya, gampang-gampang susah, begitulah kira-kira kata yang cocok untuk menggambarkan tipe wanita seperti ini. Dua tipe wanita seperti inilah yang sering dijumpai banyak pria ketika mereka hendak menyatakan perasaannya, banyak pria gampang putus asa ketika mereka menghadapi wanita dengan tipe jinak-jinak merpati, mereka frustasi jika tidak bisa menemukan cara yang pas untuk menaklukan wanita pujaan mereka, cara agresif salah, cara yang yang lebih slowly juga salah, bingung memang jika kita bertemu wanita seperti ini.


Banyak orang kemudian mempelajari sifat-sifat dan kepribadian seorang wanita berdasarkan beberapa hal, ada yang berdasarkan zodiac atau tanggal lahir, adapula yang berdasarkan kepada tahun kelahiran, kalau dalam istilah bahasa cinanya, berdasarkan shio sang wanita tersebut. Entah sebuah kebetulan atau tidak, ada beberapa sifat wanita yang memang sesuai dengan penggambaran karakter yang didasarkan dari zodiac atau shionya, itulah kenapa sekarang banyak sekali bertebaran layanan konten yang isinya tentang penggambaran karakter atau sifat seseorang, entah itu untuk tujuan karir, keuangan, kehidupan, sampai dengan percintaan dan perjodohan.


Terlepas dari itu semua bahwa seorang wanita dengan segala apa yang dimilikinya tidak dapat dipungkiri juga memiliki insting dan naluri tentang apa yang disukai dan tidak disukainya, termasuk tentang perasaannya. Oleh karena itu sudah menjadi keharusan bagi kaum pria untuk bisa lebih mengerti dan memahami tentang perasaan seorang wanita, karena sudah menjadi fitrahnya sebagai seorang manusia, seorang wanita juga memiliki hasrat biologis dan perasaan untuk menyayangi dan disayangi.



Jakarta, 8 juli 2010

00.30 am

tentang piala dunia 2010 part 2

DIBALIK KEGAGALAN THE THREE LIONS



Laga klasik piala dunia antara tim panser jerman versus the three lions inggris ternyata berakhir anti klimaks bagi tim inggris, diluar dugaan the union jack menyerah dengan skor telak 1-4. Sebuah pukulan yang menyakitkan bagi masyarakat negara yang sering mengklaim dirinya sebagai negara asal sepak bola, tidak hanya karena menganggap liga domestic mereka, liga premier adalah liga terbaik di dunia, tetapi lebih dari itu bahwa kegagalan kali ini menepis anggapan bahwa pemain yang menhuni skuad inggri di piala dunia kali ini merupakan generasi emas sepakbola inggris dalam satu decade terakhir. Kegagalan pada piala dunia kali ini juga mengubur kesempatan skuad generasi emas tersebut untuk berlaga pada piala dunia berikutnya, mengingat mayoritas pilar timnas inngris seperti frank lampard, steven gerrard, john terry, dan rio ferdinand berusia 30 tahunan, itu berarti empat tahun lagi, karena factor usia kemungkinan besar mereka tidak bisa lagi memperkuat tim nasional, bahkan untuk sector penjaga gawang mereka masih mengandalkan seorang david james yang notabene sudah berusia 39 tahun. Beragam pendapat pun mengalir deras mengomentari kegagalan timnas inggris di piala dunia 2010 afrika selatan kali ini, para pengamat di negeri ratu ellizabeth menyalahkan taktik dan strategi yang diterapkan capello ketika menghadapi jerman pada laga babak 16 besar tersebut, lain lagi yang menurut para pelatih yang berlaga di liga premier, mereka menyalahkan capello terkait tidak dipanggilnya beberapa nama pemain yang mereka anggap layak untuk menghuni skuad tim the three lions tersebut.



Mungkin semua pendapat yang disampaikan para penggila bola di tanah inggris tersebut ada benarnya, tetapi terlepas dari itu semua ada beberapa hal yang patut kita cermati bersama tentang beberapa hal terkait dengan kegagalan timnas inggris tersebut. Antara lain :


Ø Factor capello


Kita semua tahu bahwa Fabio capello adalah seorang pelatih bertangan dingin yang selalu sukses membawa tim yang diasuhnya merebut gelar juara, hal itu sudah dibuktikannya ketika sukses menukangi klub-klub seperti ac Milan, real Madrid, as roma, dan juventus. Rekor mentereng itulah yang memikat hati para petinggi FA (PSSInya inggris) untuk memilih capello untuk melatih timnas inggris menggantikan steve mcclaren yang gagal membawa inggris lolos ke piala eropa 2008 di Austria dan swiss. Tetapi mungkin ada yang dilupakan oleh para petinggi FA tersebut, bahwa catatan manis karir kepelatihan capello tersebut hanyalah terjadi di level klub, sementara untuk level timnas, jangankan untuk prestasi, pengalaman melatih tim nasional sebuah negara pun baru dia belum dia dapatkan, melatih inggris menjadi debutnya dalam menangani sebuah tim nasional. Itu berarti capello tidak memiliki dasar menangani tim nasional pada sebuah ajang sepakbola akbar sekelas piala dunia, jangan dilupakan pula bahwa tekanan yang dihadapi ketika menangani klub dan tim nasional tentu juga sangat berbeda. Boleh dibilang untuk level tim nasional capello bisa dikatakan masih hijau, kalah jauh dengan nama-nama seperti carlos alberto pareirrra, Marcello bielsa, sven gorran Eriksson, dan nama-namanya lainnya.


Ø Factor pemain


Tidak bisa dibantah memang bahwa liga premier inggris memang liga terbaik didunia saat ini, itu terbukti dari banyaknya pemain dari berbagai negara dari belahan bumi ini menjajal kemampuannya. Saking banyaknya pemain asing yang berlaga di liga premier inggris sampai-sampai potensi dan kemampuan para pemain local tidak dapat terakomodir dengan baik di tim-tim yang berlaga di liga premier inggris tersebut. Arsenal, salah satu tim besar di liga premier inggris bahkan tidak memasang pemain asli inggris dalam starting line upnya pada setiap pertandingan, pemain asli inggris seperti theo Walcott hanyalah menjadi langganan setia bangku cadangan, padahal Walcott dianggap sebagai generasi emas sepakbola inggris setelah era Michael owen dan wayne rooney. Hal itulah yang menyebabkan pelatih timnas inggris Fabio capello sulit untuk menentukan para pemain yang akan dibawanya ke afrika selatan, capello mengkritik kebijakan klub-klub di liga inggris yang kurang memberikan kesempatan kepada para pemain asli inggris, terutama para pemain muda untuk bertanding. Akibatnya jelas, para pemain yang menghuni skuad inggris selalu saja di isi muka-muka lama yang permainannya sudah sangat dikenal oleh tim-tim lawan. Hal itu terbukti ketika seorang wayne rooney yang ketika berlaga di liga premier inggris membela Manchester united sangat ditakuti oleh para kiper dan bek-bek yang menjadi lawannya, tidak bisa berbuat banyak ketika berlaga di afrika selatan. Dari seluruh partai yang dijalani oleh timnas inggris di piala dunia kali ini, rooney tidak bisa mencetak gol barang satu pun, rooney juga bahkan tidak mampu menolong inggris dari kekalahan memalukan oleh tim panser jerman. Permainan rooney sudah sangat dikenal oleh para bek lawan karena hampir sebagian besar bek-bek tersebut berlaga di liga premier


Ø Factor taktik dan strategi


Inggris sejak dulu dikenal sebagai sebuah tim yang menerapkan strategi kick and rush, tendang dan berlari. Tetapi pola tersebut berubah ketika inggris ditangani oleh pelatih asing seperti sven gorran Eriksson dan Fabio capello. Kedua pelatih tersebut memberi warna baru pada permainan tim nasional inggris dengan lebih banyak memainkan taktik penguasaan bola yang dipadukan dengan kecepatan para pemainnya. Pada piala dunia kali ini capello lebih banyak menggunakan pola 4-4-2 dengan menempatkan jhon terry dan ledley king atau matthew upson di sentral pertahanan, dibantu oleh Ashley cole dan glen jhonsohn pada posisi bek kiri dan bek kanan. Untuk lapangan tengah capello memilih duet frank lampard dan gareth barry dan joe cole serta sang kapten steven gerrard di sisi kanan dan kiri lapanngan tengah inggris. Sedangkan untuk posisi penyerang diserahkan kepada wayne rooney dan emile heskey. Sebuah susunan pemain yang dianggap terbaik dan mungkin bisa membuat gentar tim-tim lawan. Pada prakteknya dilapangan motor serangan inggris bertumpu pada seorang frank lampard dibantu oleh steven gerrard, sedangkan gareth barry lebih diposisikan sebagai penyeimbang permainan sekaligus pemutus serangan lawan dari lapangan tengah. Wayne rooney sendiri akan diposisikan sebagai target man sekaligus goal getter bagi inggris di topang oleh emile heskey yang akan berperan sebagai pembuka ruang dan tembok pantul bola-bola atas karena posturnya yang tinggi besar. Tetapi formasi yang dianggap terbaik tersebut bukannya tanpa masalah, banyak kalangan menilai bahwa frank lampard dan steven gerrard tidak bisa dimainkan secara bersama-sama mengingat kesamaan peran keduanya di klub masing-masing. Dikhawatirkan terjadi tumpang tindih peran mengenai siapa yang menjadi pemegang bola dan pengumpan dilapangan, penampilan keduanya secara bersamaan akan membuat penampilan mereka dilapangan menjadi kurang maksimal, seringkali terjadi kekikukkan ketika salah satu dari keduanyan sedang menguasai bola, apakah akan diumpan atau di oper kembali kepada pemain lainnya. Lini depan inggris pun juga tidak luput dari masalah, kontroversi pemilihan emile heskey ke timnas sekaligus juga mengisi line up pemain mengundang pertanyaan banyak pengamat mengingat performanya di klubnya, yaitu Aston villa tidak stabil, heskey bahkan menjadi cadangan ketiga bagi Gabriel agbhonlahor dan john carew di Aston villa, torehan golnya pun sangat minim, sebuah indicator yang digunakan pelatih ketika memilih penyerangnya. Tetapi capello berdalih bahwa heskey diposisikan sebagai pengumpan dan bukan sebagai target man, jadi tidaklah menjadi masalah ketika torehan gol heskey sangat minim, heskey ditugaskan untuk membuka ruang dan menarik bek-bek lawan agar rooney punya kesempatan untuk mencetak gol. Tetapi capello lupa bahwa jika seorang wayne rooney dimatikan pergerakannya, maka heskey tidak bisa diharapkan kontribusinya. Kesalahan capello adalah dia tidak memberikan kesempatan kepada penyerang lain semisal penyerang asal klub sunderland, Darren bent untuk berpasangan dengan rooney di lini depan inggris, bent, selain bisa sebagai pembuka ruang bagi rekannya, dia juga bisa seorang pencetak gol yang ulung, hal itu terbukti dengan raihan golnya di lga premier inggrris musim 2009/2010 yang mencapai 24 gol dalam 1 musim, hanya terpaut 2 gol dari rooney yang mencetak 26 gol di musim yang sama. Capello terlalu bertumpu dan bergantung pada ketajaman seorang wayne rooney tanpa memikirkan solusi jika rooney sedang off fire. Memang masih ada jermain defoe dan peter crouch di bangku cadangan inggris, tetapi penampilan keduanya masih kurang meyakinkan untuk level sekelas piala dunia. Tetapi sebagai seorang pelatih, Fabio capello berhak untuk memainkan pemain yang disukainya dan memasang taktik dan strategi yang dianggapnya cocok dengan lawan yang akan dihadapinya. Capello tentunya sadar akan segala resiko yang akan timbul terkait dengan pilihannya tersebut. Oleh karena itu suka atau tidak suka, mau tidak mau kita harus menghargai dan menghormati keputusan dari Fabio capello terlepas dari apa pun hasil yang didapatkan.


Ø Factor non teknis


Seringkali kegagalan timnas inggris lebih disebabkan oleh factor –faktor non teknis yang menghinggapi mereka. Tekanan yang sangat tinggi ditambah dengan pemberitaan dari media-media inggris yang memang sangat tajam ketika mengkritik sesuatu menjadi sebuah hal yang mental para pemain menjadi tertekan. Contoh kasusnya adalah ketika perselingkuhan john terry dengan seorang wanita bernama Vanessa perroncel yang notabene adalah mantan kekasih dari wayne bridge, rekannya di timnas inggris berhasil terungkap ke publik dan menjadi sorotan media-media inggris. Tekanan media-media inggris yang bertubi-tubi menjadi salah satu alasan Fabio capello ketika mencopot ban kapten dari tangan john terry dan memberikannya kepada rio Ferdinand. Capello dan media-media di inggris khawatir bahwa terry tidak bisa menanggung beban mental yang berat sebagai seorang kapten setelah adanya pemberitaan negative tersebut. Terry juga dianggap tidak mencerminkan wibawa dan kehormatan seorang kapten timnas inggris. Tetapi terry berhasil mengatasi masalh pribadinya dan mematahkan anggapan media-media inggris bahwa dia akan mengalami masalah mental dan kepemimpinan, hal itu dibuktikanya dengan membawa klubnya Chelsea sukses merengkuh gelar double winner sebagai juara liga premier dan juara piala FA. Kasus pemain lain yang menganggu persiapan timnas inggris adalah kasus perceraian yang menimpa Ashley cole dengan artis penyanyi Cheryl tweedy serta kasus pemukulan yang melibatkan steven gerrard. Cole, sama seperti terry dikhawatirkan mengalami masalah pada mentalnya akibat kasus perceraian tersebut sehingga dapat menganggu penampilannya dilapangan, sedangkan untuk gerrard, jika dia terbukti bersalah pada kasus pemukulan tersebut, maka bisa dipastikan dia tidak akan bisa memperkuat inggris pada ajang piala dunia 2010 ini. Entah kenapa pers diinggris sana terlalu sering mencampuri urusan pribadi para pemain, mereka tidak menyadari bahwa pemberitaan yang mereka buat dapat mempengaruhi mental pemain dan mengganggu keutuhan tim secara keseluruhan, pers di inggris tampaknya harus lebih banyak menghargai kehidupan pribadi dan privasi setiap orang.



Kegagalan, apa pun itu bentuknya memang menjadi sebuah hal yang menyakitkan, tetapi yang paling penting dari itu semua adalah bagaimana mampu bangkit dari kegagalan tersebut. Seperti kata pepatah “kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda”. Mari jadikan kegagalan sebagai awal dari sebuah keberhasilan yang akan diraih. Terkait timnas inggris semoga kegagalan pada piala dunia kali ini menjadi sebuah evaluasi dan instropeksi bagi semua pihak terutama bagi sorang Fabio capello agar bisa membangun timnas inggris yan lebih baik karena ajang sepak bola besar lainnya yaitu piala eropa 2012 siap menanti.


Jakarta, 8 juli 2010

01.55 am

tentang piala dunia 2010 part 1

MARCELLO LIPPI DAN NOSTALGIA MASA LALU ITALIA



Skuad “Gli Azzuri” ITALIA secara tidak terduga gagal lolos dari bersaing dengan wakil dari amerika latin Paraguay dan tim pendatang baru slovakia, menjadi sebuah hal yang ironis karena “La Nazionale” adalah juara bertahan pada ajang piala dunia kali ini setelah menjuarai piala dunia 2006 di jerman. Kegagalan yang sangat diratapi oleh public Italia, padahal ekspektasi public negeri pizza terhadap timnas mereka sangat tinggi, terlebih setelah Marcello lippi, pelatih yang mengantarkan Italia juara dunia keempat kalinya kembali “turun gunung” menangani Italia setelah hasil mengecewakan Italia di piala eropa 2008 dibawah asuhan Roberto donadoni, public Italia berharap tuah lippi kembali terjadi di afrika selatan, tetapi yang terjadi ternyata jauh diluar harapan, timnas Italia harus angkat koper lebih dini karena hanya mampu menempati peringkat ketiga grup f dibawah Paraguay dan slovakia. Kegagalan itu mencoreng catatan manis dalam karir kepelatihan Marcello lippi yang mengarsiteki timnas Italia di jerman tahun 2006 silam.


Terlepas dari hasil minor tersebut setidaknya ada beberapa hal yang bersifat teknis ataupun non teknis yang melatarbelakangi kegagalan timnas Italia tersebut, tetapi satu kata yang melandasi kegagalan timnas Italia itu adalah tentang sebuah nostalgia. kenapa harus nostalgia? Ulasan dibawah ini mungkin akan menjelaskan kepada kita semua kenapa nostalgia menjadi hal yang paling bisa menjelaskan kegagalan skuad Gli azzuri di afrika selatan


  • Nostalgia FIGC

Setelah kegagalan timnas Italia pada ajang piala eropa 2008 yang berlangsung di Austria dan swiss, FIGC (‘pssi”nya Italia) langsung melakukan perombakan didalam tubuh tim terutama di sector kepelatihan, Roberto donadoni yang dianggap gagal mengangkat performa italia pada piala eropa 2008 dipecat dan kemudian digantikan oleh Marcello lippi yang setelah mengantarkan Italia juara dunia 2006 di jerman memutuskan untuk mundur dari sepakbola secara umum dan timnas Italia secara khusus. Alasan Giancarlo abete, ketua FIGC ketika memutuskan untuk kembali memakai jasa Marcello lippi untuk menukangi Italia sebenarnya sederhana, lippi diharapkan mampu mengangkat kembali performa Italia setelah babak belur di piala eropa 2008, persis seperti apa yang dilakukannya ketika mangantarkan Italia merebut title juara dunia di jerman tahun 2006 setelah sebelumnya Italia juga gagal total pada ajang piala eropa 2004 di Portugal. Abete seakan ingin bernostalgia kembali dengan keberhasilan lippi membawa Italia juara dunia dijerman 2006 silam.


  • Nostalgia Marcello lippi

Keputusan untuk kembali menukangi timnas Italia mungkin merupakan keputusan yang akan disesali oleh seorang Marcello lippi. Betapa tidak, keputusan tersebut membuat catatan manis karir kepelatihannya menjadi tercoreng, dari seorang yang membawa Italia juara dunia menjadi pelatih yang gagal membawa Italia mempertahankan gelarnya, bahkan sekedar lolos dari penyisihan grup pun tidak, “from hero to zero” mungkin adalah ungkapan yang pantas diberikan kepada Marcello lippi. Lippi tidak mengikuti jejak dari aime jacquet dan luiz felipe scolari yang setelah mengantarkan perancis dan brasil juara dunia kemudian dengan elegan mundur dari timnas yang mereka tangani. Lippi memang mundur setelah membawa Italia juara dunia tahun 2006, tapi kemudian kembali lagi menangani Italia pada akhir tahun 2008, sebuah hal yang tidak dilakukan jacquet dan scolari. Aime jacquet, setelah membawa perancis juara dunia tahun 1998 memutuskan meletakkan jabatannya sebagai pelatih timnas ayam jantan perancis untuk kemudian “naik pangkat’ menjadi kepala direktur teknik FFF (PSSinya perancis), memberikan kesempatan kepada orang lain dan ingin lebih banyak berperan dibelakang layar, begitu kira-kira alasan seorang amie jacquet. Lain lagi yang dilakukan oleh luiz felipe scolari usai mengantarkan tim samba brasil meraih gelar kelimanya di ajang piala dunia 2002 jepang-korea selatan, scolari memutuskan mundur dari kursi pelatih timnas brasil untuk mencoba mencari tantangan baru dengan melatih timnas Portugal. Marcello lippi seolah mengharapkan “déjà vu’’ ketika memutuskan kembali menukangi Italia dengan tanpa dia sadari bahwa sebenarnya dia akan mempertaruhkan reputasinya sebagai seorang pelatih bertangan dingin. Kesalahan terbesar lippi ketika menangani Italia pada periode keduanya tersebut adalah memanggil/menggunakan kembali mayoritas anggota tim yang menjuarai piala dunia tahun 2006 silam dijerman. Muka-muka lama yang kembali menghiasi skuad Gli azzuri adalah Fabio canavarro, gianluca zambrotta, andrea pirlo, mauro camoranesi, dan gianluigi buffon. Lippi seakan mengharapkan sebuah nostalgia yang indah dengan memanggil kembali para anak emasnya untuk bahu-membahu berjuang di afrika selatan. Lippi tidak menyadari bahwa telah terjadi penurunan performa akibat bertambahnya usia dari para punggawanya tersebut. Hal itu bisa dilihat dari penampilan mereka ketika memperkuat timnya berlaga di kompetisi domestic.


  • Nostalgia Fabio cannavaro

Fabio canavarro adalah kapten kesebelasan Italia ketika menjuarai piala dunia 2006 silam yang berlangsung di jerman, canavarro pasti merasakan perasaan bangga ketika menerima thropy piala dunia dari tangan sepp blatter pada akhir pertandingan partai final piala dunia 2006 antara Italia dan perancis. Sensasi yang luar biasa pasti menghinggapi seorang canavarro karena tidak setiap orang dapat mengangkat piala lambang supremasi sepak bola sejagat tersebut, hanyalah kapten tim orang yang pertama kali memegang thropy piala dunia sebelum kemudian di berikan kepada seluruh anggota tim. Cannavaro ingin mengikuti jejak dari pemain legendaries Italia Giuseppe Meazza yang sukses mengantarkan Italia juara dunia 2 kali berturut-turut tahun 1934 dan 1938 dengan posisi kapten. Kebanggaan dan sensasi itulah yang ingin dirasakan kembali oleh canavarro ketika memutuskan untuk menerima panggilan Marcello lippi untuk memperkuat timnas Italia sekaligus menyandang ban kapten pada piala dunia 2010 afrika selatan. Canavarro tidak menyadari bahwa performanya tidak sehebat dulu seperti ketika empat tahun silam di jerman. Penurunan performa tersebut dapat dilihat dari aksinya ketika membela timnya, juventus di serie A liga Italia. Canavarro kerap keteteran ketika menghadapi serbuan dari para penyerang tim lawan, hal itu terbukti dari jumlah kebobolan yang dialami juve menjadi yang terbesar dari anggota big four lainnya seperti inter Milan, ac Milan, dan as roma. Canavarro seakan hendak melawan takdir bahwa seiring bertambahnya usia seorang pemain bola maka hal tersebut akan menurunkan kualitas dan performa pemain tersebut di lapangan hijau. Memang benar bahwa membela negara di ajang sekelas piala dunia menjadi impian setiap pesepakbola dimuka bumi ini, selain karena persaingan yang sangat ketat, piala dunia adalah kejuaraan empat tahunan, jadi kalau tidak sekarang memperkuat timnas, kesempatan itu belum tentu datang empat tahun berikutnya. Tetapi harus diingat juga bahwa kesempatan berlaga di ajang piala dunia harus dibarengi dengan penampilan yang maksimal dan sempurna. Untuk kasus canavarro, sudah seharusnyalah dia memberikan kesempatan kepada para juniornya untuk menggantikan perannya di jantung pertahanan La Nazionale, mengingat usia yang semakin bertambah tua dan penurunan performa di lapangan, dalam hal ini seharusnya canavarro bisa berpikir lebih bijak. Contohlah paul scholes dari inggris yang rela mundur dari timnas the three lions demi memberikan kesempatan kepada juniornya seperti frank lampard dan steven gerrard memimpin lini tengah inggris, padahal Fabio capello sebagai pelatih inggris sangat mengharapkan scholes untuk kembali dapat memperkuat timnas inggris. Tetapi hal tersebut tidak terlihat dari seorang canavarro, canavarro seolah-olah hanya ingin mencetak dan menambah rekor pribadi ketika terus menerus membela Italia walaupun sudah berusia 36 tahun. Canavarro ingin mencetak rekor sebagai kapten yang dua kali secara berurutan membawa timnya juara dunia, cananvarro juga ingin membuat rekor sebagai pemain dengan penampilan/caps terbanyak dalam memperkuat timnas Italia, melewati rekor paolo maldini dan franco baressi. Canavarro ingin bernostalgia mengangkat kembali thropy jules rimet tersebut pada ajang piala dunia kali ini.


Tetapi terlepas dari itu semua satu hal pasti adalah ketika kita mendapatkan kegagalan, janganlah kita berputus asa, jadikanlah kegagalan tersebut sebagai sebuah pelajaran agar kita bisa menentukan langkah selanjutnya yang lebuh baik. Terkait dengan timnas Italia, semoga saja penunjukan Cesare Prandelli untuk menggantikan posisi Marcello lippi juga didasari oleh pertimbangan yang lebih matang, lebih mempertimbangkan factor teknis, bukan lagi karena sebuah nostalgia akan kenangan masa lalu yang indah.


Jakarta, 7 juli 2010

14.30 pm