Selasa, 22 Juni 2010

Tugas PNK 1 "Brosur"




TUGAS pnk 1 "FEATURE"

FENOMENA SUPPORTER SEPAK BOLA DI INDONESIA


Sebuah pertandingan sepak bola kurang lengkap rasanya jika tidak ada penontonnya, ibarat kata pepatah seperti sayur tanpa garam, sebuah tontonan akan menjadi lebih menarik dan bertambah semarak jika terdapat penontonnya, begitu juga dengan sepak bola. Dalam sepak bola kumpulan penonton yang bersatu untuk mendukung tim kesebelasan favoritnya dapat di katakan sebagai supporter. Dalam sebuah pertandingan sepak bola kehadiran supporter sangatlah penting, selain untuk menambah semarak atmosfer pertandingan kehadiran supporter juga bisa menyemangati para pemain di lapangan sehingga mereka tampil lebih termotivasi, sehingga supporter sering dianggap sebagai pemain ke-12. Setiap klub sepak bola di seluruh dunia pasti mempunyai supporter, baik yang fanatic atau pun yang biasa – biasa saja.

Begitu juga dengan yang terjadi di indonesia, klub – klub besar seperti Persib Bandung, Persija Jakarta, PSMS Medan, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, dan Arema Malang bahkan mempunyai supporter fanatic yang sangat atraktif ketika mendukung tim kesayangannya bertanding di lapangan. Bagi klub – klub sepak bola di indonesia kehadiran supporter ibarat mata pisau, terkadang bisa menguntungkan tetapi juga bisa sangat merugikan, menguntungkan ketika kehadiran mereka di stadion bisa memberikan pemasukan bagi klub dari hasil penjualan tiket, seperti ketika pertandingan derby kota malang antara Arema Malang versus Persema Malang, dimana panitia pelaksana pertandingan Arema Malang mendapatkan pendapatan kotor dari pejualan tiket sebesar hampir Rp.1,3 milliar rupiah, sebuah nilai yang sangat besar yang berperan penting dalam mendanai operasional klub untuk menjalani kompetisi. Di saat pemerintah mengeluarkan peraturan yang mengharuskan penghentian pemberian dana APBD untuk membiayai klub sepak bola di indonesia, pemasukan dari hasil penjualan tiket menjadi salah satu tumpuan klub untuk mendanai operasional klub selain tentunya dukungan dari para sponsor. Tetapi tidak jarang pula kehadiran supporter juga bisa sangat merugikan klub kesayangan mereka, mereka sering bertingkah anarkis dan destruktif ketika mendapati kenyataan bahwa hasil pertandingan tidak sesuai dengan harapan mereka. Ketika tim kesayangan mereka kalah, mereka melampiaskan kekesalannya dengan barbagai cara, merusak stadion, melempari wasit dan tim lawan sampai berkonfrontasi dengan aparat keamanan.

Mereka tidak menyadari jika apa yang mereka perbuat bisa menimbulkan sanksi bagi klub kesayangan mereka. Sudah banyak kerusuhan yang terjadi di lapangan yang melibatkan para supporter. dari semua kerusuhan yang terjadi, tercatat 2 kerusuhan besar yang terjadi dalam pergelaran liga indonesia. Yang pertama adalah kerusuhan supporter di stadion tambak sari gelora 10 november Surabaya, ketika tuan rumah Persebaya Surabaya menjamu tamunya Arema Malang dalam laga copa dji sam soe. Para supporter yang tidak puas akan hasil pertandingan yang berkesudahan 0-0 tersebut kemudian melampiaskan kekecewaannya dengan merusak stadion, fasilitas pendukung, dan bahkan kerusuhan tersebut menjalar hingga keluar kompleks stadion, tercatat puluhan mobil dibakar oleh para supporter Persebaya tersebut yang lebih dikenal dengan sebutan bonek (bondho nekat), 1 mobil OB van milik stasiun tv ANTV pun turut menjadi sasaran amuk para bonek tersebut. Kerusuhan itu pun kemudian dikenal dengan sebutan asu semper . kerusuhan yang kedua yang tidak kalah parah adalah ketika terjadi pertandingan babak 8 besar liga indonesia tahun 2008 antara Arema Malang versus Parsiwa Wamena. Kerusuhan dipicu oleh kepemimpinan wasit jajat sudrajat yang berat sebelah sehingga Arema Malang kalah 1-2, ribuan aremania, sebutan untuk supporter Arema pun mengamuk, mereka mulai merobohkan pagar pembatas stadion, membakar, serta merobek-robek bendera PSSI dan FIFA, bahkan tiang gawang pun di cabut dan jala gawangnya dibakar. Akibat kerusuhan tersebut panitia pelaksana pertandingan pun menderita kerugian ratusan hingga milliaran rupiah akibat kerusakan infrasrtuktur pada kerusuhan tersebut.

Selain kerusuhan yang diakibatkan oleh ketidak puasan terhadap hasil pertandingan, kerusuhan supporter pun sering juga di latar belakangi oleh rivalitas dan perseteruan antara beberapa kelompok supporter. Seperti perseteruan antara Viking (supporter Persib Bandung) dan The Jakmania (supporter Pesija Jakarta), Aremania (supporter Arema Malang) dan Bonek (supporter Persebaya Surabaya), The Jakmania (supporter Persija Jakarta) dan Laskar Benteng Viola (supporter Persita Tangerang). Para kelompok supporter tersebut seringkali bentrok karena alasan yang tidak jelas, sehingga kemudian tidak jarang para kelompok supporter tersebut dilarang untuk datang ke stadion jika kedua tim saling bertemu. Panasnya tensi rivalitas dan perseteruan antara Viking dengan The Jakmania, bahkan menarik minat seorang sineas muda indonesia. Andi Bachtiar yusuf untuk mengangkat hal tersebut ke layar lebar dengan membuat film berjudul Romeo Juliet. Film tersebut menceritakan tentang rivalitas antara Viking dengan The jakmnia yang dibumbui kisah asmara antara seorang wanita bernama Desi yang seorang viking dengan seorang pria bernama Rangga yang notabene adalah seorang Jakmania. Andi bachtiar yusuf berusaha untuk menekankan pesan moral bahwa rivalitas supporter hanyalah terjadi ketika kita mendukung tim kesayangan kita bertanding, tidak lebih dari itu, dan ketika pertandingan telah usai dan kemudian pulang ke rumah, kita pun kembali menjadi seorang manusia biasa yang berhak untuk melakukan apa pun yang kita inginkan. Tetapi yang kemudian terjadi adalah ada beberapa kasus ketika warga bandung yang pergi/diam di Jakarta selalu dianggap sebagai seorang Viking dan kemudian mendapatkan perlakuan diskriminatif warga Jakarta yang selalu di indentikkan dengan Jakmania, begitu pun dengan sebaliknya, beberapa atau mungkin hampir semua warga Jakarta selalu dikonotasikan sebagai Jakmania oleh warga bandung, sehingga ketika mereka berada di kota bandung mereka pun mendapat perlakuan yang tidak simpatik dari warga sekitar.

Dari beberapa jenis kerusuhan/keributan yang melibatkan supporter, kita bisa mengidentifikasi setidaknya 2 hal atau factor yang melatarbelakangi kerusuhan-kerusuhan tersebut. Untuk kerusuhan yang diakibatkan oleh ketidak puasan terhadap hasil pertandingan, masalahnya adalah mental dan kedewasaan. Para supporter di negara kita secara mental belum siap untuk menerima sebuah kekalahan, memang benar bahwa kemenangan adalah tujuan mendasar yang ingin dicapai setiap tim ketika bertanding dalam sebuah pertandingan, tidak hanya di sebuah pertandingan sepak bola, tetapi hampir di semua pertandingan olahraga, bahkan pada ajang pemulihan kepala daerah sekali pun. Tetapi harus diingat pula bahwa dalam sebuah pertandingan ada yang menang dan ada yang kalah, menang berarti sedang bernasib baik sedangkan kalah mungkin sedang kuirang beruntung, bukankah ada pepatah yang mengatakan bahwa kekalahan/kegagalan adalah kemenangan/keberhasilan yang tertunda. Para supporter sepakbola tidak bisa bersikap dewasa dalam menyikapi kenyataan terhadap hasil pertandingan, mereka lebih suka timnya menang walaupun dengan menghalalkan segala cara, yang penting menang, titik.

Sedangkan kerusuhan-kerusuhan yang melibatkan para kelompok supporter yang mempunyai rivalitas dan persaingan tinggi, masalahnya terletak pada gengsi dan harga diri mereka. Seorang warga bandung belum dianggap sebagai warga bandung yang sebenarnya jika mereka bukan seorang anggota Viking, menjadi seorang anggota Viking seolah menggambarkan dan menegaskan identitas dan eksistensi seseorang sebagai warga bandung/jawa barat. Masalah gengsi pun berandil besar sebagai pemicu sebuah kerusuhan, sebagai contoh, para Jakmania mungkin akan terima jika tim kesayangannya, persija kalah oleh tim lain asalkan tidak kalah oleh Persib. Boleh kalah asalkan jangan dari persib, begitulah kira-kira yang tertancap kuat dalam benak setiap Jakmania, kekalahan dari Persib seakan mencoreng wajah mereka sebagai anak ibukota yang merasa dikangangi oleh warga daerah seperti bandung. Kekalahan Persija dari Persib pun akan semakin menambah olok-olokan dan menurunkan gengsi para jakmania di mata Viking.

Tetapi tidak selamanya para tindakan para supporter merugikan klub yang mereka puja, ada beberapa kelompok supporter di liga indonesia yang bisa sangat menguntungkan klubnya. Contohnya adalah Aremania, setelah kasus kerusuhan besar di stadion brawijaya tahun 2008 silam, mereka dikenai sanksi oleh PSSI dengan dilarang menonton pertandingan yang dimainkan oleh Arema, untuk pertandingan kandang mereka dilarang menonton dengan memakai atribut aremania, boleh nonton asal tidak memakai atribut, begitu keputusan PSSI. Untuk pertandingan tandang, mereka dilarang menonton tanpa syarat apapun. Kita patut memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada aremania yang telah mematuhi sanksi yang dijatuhkan PSSI kepada mereka, mereka sepertinya menyadari segala kesalahan mereka. Setelah peristiwa kerusuhan brawijaya tersebut, perlahan-lahan aremania pun bertransformasi menjadi sebuah kelompok suporter yang sangat kreatif, atraktif, dan apresiatif. Seperti kebanyakan warga jawa timur yang dikenal kefanatikannya terhadap sesuatu hal hingga rela melakukan apa pun yang di kaguminya, para aremania pun rela melakukan apa pun untuk tim kesayangan mereka, Arema. Sebagai contoh, pada liga indonesia musim 2009/2010 ketika status Arema sebagai salah satu klub yang mandiri karena tidak didanai oleh dana APBD terancam karena sponsor utama mereka, produsen rokok BENTOEL menghentikan sponsorshipnya terhadap Arema lantaran di akusisi oleh perusahaan rokok asal AS, British American Tobacco, Arema pun mengalami kesulitan dana untuk membayar gaji pemain asingnya yang berjumlah ratusan juta rupiah, tentu saja para Aremania risau dengan keadaan tersebut. Maka dengan kesadaran sendiri, mereka pun mengadakan berbagai macam bentuk penggalangan dana supaya manajemen tim bisa membayar gaji para pemainnya yang sempat mengancam mogok main jika gaji mereka tidak dibayarkan. Bentuk penggalangan dananya pun bermacam-macam, mulai dengan menyumbang 10 ribu rupiah per orang yang dikoordinir oleh masing masing coordinator wilayah (korwil), bekerja sama dengan salah satu provider telekomunikasi terkemuka dengan menjual hak cipta lagu-lagu mars aremenia sebagai produk rbt provider tersebut, sampai dengan berlaku patuh dengan membeli tiket pertandingan sesuai dengan harga yang ditentukan di loket-loket pertandingan. Kontan saja apa yang dilakukan oleh para aremania itu pun mendapat sambutan hangat dari manajemen tim sampai dengan para pemain Arema itu sendiri. Para pemain sangat terperangah dengan antusiasme dan kepedulian para aremania dalam mendukung timnya, maka tak heran para pemain Arema pun seperti tampil kesetanan ketika bertanding di stadion kanjuruhan, markas dari tim Arema, mereka seolah ingin membalas jasa para aremania yang telah berkorban menyelamatkan Arema dari keterpurukan dengan memberikan kado berupa kemenangan. Atas semua hal dan segala sesuatu yang dilakukannya maka tidak heran jika Arema dianggap sebagai supporter terbaik yang ada di indonesia, hal itu terbukti dengan penghargaan yang pernah diraih oleh aremania, seperti best supporter liga indonesia tahun 2000 dan best supporter copa indonesia tahun 2006.

Terlepas dari itu semua bahwa sudah sepatunyalah para supporter di negara kita ini bertindak sesuai dengan adat dan budaya asli bangsa kita yang terkenal kesopan-santunan dan keramah-tamahannya. Dukunglah tim kesayangan kita dengan cara-cara yang kreatif dan atraktif tanpa harus melecehkan dan merendahkan pihak/kelompok supporter lain. Kita semua harus menghilangkan paham chauvinisme dari pikiran kita, buang jauh-jauh perasaan lebih hebat, lebih unggul dari kelompok lain. Kedepannya semoga tidak ada lagi kerusuhan –kerusuhan para supporter yang terjadi, semoga media massa lebih memberitakan tentang kemajuan sepakbola di negara kita, bukan lagi berita tentang kerusuhan para supporter yang sering kita lihat selama ini.



tugas PNK 1 "ADVETORIAL"

KUMAHA BROO
SOLUSI BARU BERKENDARA SEPEDA MOTOR

Transportasi menjadi sebuah hal yang sangat mahal sekarang ini, betapa tidak, berapa banyak biaya yang kita keluarkan hanya untuk bertransportasi, belum lagi ketika kita terjebak dalam sebuah kemacetan lalu lintas, coba hitung berapa banyak waktu kita yang terbuang percuma akibat kemacetan itu, hitung juga berapa besar kerugian yang di timbulkan akibat terjebakm dalam sebuah kemacetan. Itu semua mungkin terjadi jika kita menggunakan jasa angkutan umum, kalau kita menggunakan transportasi sepeda motor. Untuk itu, PT ANGIN RIBUT MOTOR sebagai agen tunggal pemegang merk sepeda motor merk KUMAHA meluncurkan produk baru untuk mengatasi semakin kompleksnya kendala dan tantangan berkendara di jalan raya, produk baru tersebut dinamakan dengan BROO.

Sepeda motor BROO dari KUMAHA sengaja di buat untuk membantu masyarakat yang mempunyai mobilitas tinggi, terutama kaum pekerja, oleh karena itu KUMAHA BROO didesain dengan body seramping mungkin untuk memudahkan akselerasi penggunanya di jalanan. Hal itu bisa dilihat dari dimensi motor yang berukuran 1.925 x 709 x 1.084 mm (PxLxT) dengan berat kosong sekitar 95 kg membuat KUMAHA BROO nyaman untuk dikendarai. Kelebihan lain dari KUMAHA BROO menjadi sepeda motor pilihan kita semua adalah konsumsi bahan bakarnya yang sangat irir, hanya dengan 1 liter bisa untuk menepuh jarak 15 km, hal itu telah di uji oleh para engineer KUMAHA di jepang. Mari kita bayangkan, jika jarak tempuh seorang karyawan dari rumah ke tempat kerjanya berjarak 25 km pulang dan pergi, berarti dia memerlukan konsumsi 2 liter bahan bakar yang setara dengan 9 ribu rupiah perhari, dikalikan dengan 25 hari kerja, maka besaran biaya yang dikeluarka seorang karyawan untuk transportasi kerjanya berjumlah 225 ribu rupiah, bandingkan jika karyawan tersebut menggunakan jasa angkutan umum, biaya yang dikeluarkan mungkin bisa 2 kali lipat.

Perawatan yang tergolong sangat mudah pun menjadi keunggulan dari KUMAHA BROO, cukup dengan ganti oli secara rutin jika angka di speedometer menunjukan angka km ke 500 atau periode 20 hari sekali untuk pemakaian rutin tiap hari dengan disertai service ringan untuk perawatan yang lebih maksimal. Hal tersebut dipermudah dengan tersebarnya outlet KUMAHA MOTOR SERVICE CENTER (KMSC) di berbagai kota di pulau jawa yang siap melayani perawatan sepeda motor KUMAHA BROO anda.

Satu lagi keunggulan dari KUMAHA BROO adalah desain striping yang melekat pada body motor yang terkesan sangat sporty, kombinasi warna merah dibalut silver dalam dominasi warna body motor yang hitam atau yang putih semakin menunjukkan kesan dinamis bagi penggunanya. Hal itu dipadukan dengan kombinasi dengan velg racing yang menambah kegagahan dan kegarangan dari KUMAHA BROO. Tetapi yang lebih penting dari itu semua adalah unsur keselamatan dari pengendaranya itu sendiri, oleh karena itu KUHAMA BROO dipasangi double rem cakram di kedua roda bannya, dengan double rem cakram akselerasi dan daya pengereman akan semakin lebih optimal.

Dengan segala keunggulan-keunggulan yang dimiliknya tersebut sudah selayaknyalah kita menjadikan KUMAHA BROO sebagai sepeda motor pilihan kita sebagai sarana transportasi yang akan membantu segala aktivitas dan pekerjaan kita. Adapun yang menjadi target pasar dari KUMAHA BROO adalah kaum muda yang dinamis atau pun para pekerja yang berjiwa muda dan dinamis, hal itu sesuai dengan semboyan dari KUMAHA BROO yaitu Tangguh, Sporty, dan Dinamis untuk kaum muda. Dengan harga jual yang hanya sekitar 9 juta lima ratus ribuan (on the road Jakarta), sepeda motor KUMAHA BROO menjadi pilihan paling realistis tetapi berkualitas bagi kita semua untuk menjawab kendala dan tantangan berkendara di jalan raya. Dengan KUMAHA BROO segala kesulitan di jalan raya pasti teratasi.